November 30

Rasa Malas menjadi Tanda-Tanda Academic Burnout

0  comments

Academic burnout itu bukan suatu masalah kok!

Halo, Seekler! Pernah tau apa itu academic burnout ngga? Memasuki penghujung tahun artinya akan memasuki semester baru untuk siswa maupun mahasiswa.

Bagaimana, apakah kamu sudah siap menutup akhir tahun dengan Ujian Akhir Semester? Atau malah lagi merasa burnout academic?

Kalau minly sih, siap nggak siap harus siap ya kan? EH, tapi Seekler menuju akhir tahun juga banyak loh teman-teman minly yang merasa lelah dan nggak punya semangat belajar karena merasa bosan. Kamu merasakan hal itu juga nggak Seekler? 

Ternyata Seekler, kelelahan dalam proses belajar dan merasa bosan dengan rutinitas kita bisa jadi masuk ke dalam kategori Academic Burnout loh.

Nah, Academic Burnout ini juga disertai dengan menurunnya motivasi belajar, sering merasa sakit kepala, mudah marah, dan merasa tidak ingin bergabung dengan banyak kegiatan.

Waduh, bahaya juga ya kalau nggak ditangani dengan baik dan bisa saja memunculkan stimulus stres pada anak yang bersangkutan. Terus gimana dong minly cara menanganinya? 

sleeping while studying is a one of type of academic burnout

Definisi Burnout 

Konsep burnout pertama kali dibawa oleh Freudenberger tahun 1975 yang melakukan observasi kepada para pekerja kesehatan tentang ketidakstabilan emosi dan menurunnya motivasi kerja. Konsep burnout banyak sekali digunakan untuk penelitian terkait stres kerja yang dialami para pekerja.

Hal ini dikarenakan, burnout sendiri berangkat dari pengertian kelelahan kerja yang dialami para pegawai. Pola kerja yang terus menerus, tekanan dari atasan, dan kurangnya waktu bersantai yang dialami para pegawai menyebabkan mereka mengalami burnout.

Simptom-simptom umum yang dialami para pekerja yang sedang burnout diantaranya adalah kehilangan motivasi kerja, kreativitas menurun, komitmen untuk bekerja berkurang, dan merasa asing dengan banyaknya komponen pekerjaan lainnya. 

Academic Burnout

Konsep burnout yang sebelumnya hanya menggambarkan stres kerja pada para pegawai, kemudian diteliti lagi di tahun-tahun berikutnya dengan subjek para pelajar. Ternyata konsep ini sedikit banyak juga dialami oleh para pelajar.

Berdasarkan artikel penelitian dari SAGE menjelaskan bahwa, mahasiswa berada pada level menengah hingga atas yang mengalami simptom burnout. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan Jacobs dengan subjek 149 mahasiswa tahun 2003, menemukan bahwa 70% mahasiswa pria mengalami burnout.

Burnout yang dialami para pelajar, bisa jadi disebabkan oleh intensitas tugas yang didapat para pelajar secara terus menerus dengan proses pembelajaran yang kaku dan menjenuhkan. Ternyata hal tersebut memicu burnout loh Seekler. 

Penyebab terjadinya Academic Burnout

1. Beban tugas yang berlebihan memicu academic burnout

Seringkali kita sebagai pelajar mendapatkan tugas tambahan dari sekolah maupun kampus yang bertujuan untuk menambah nilai kita. Tugas-tugas tambahan ini biasanya harus diselesaikan diluar jam sekolah maupun perkuliahan.

Akibatnya para pelajar memiliki waktu istirahat yang berkurang dari yang seharusnya. Belum lagi intensitas tugas ini diberikan secara bersamaan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. 

collage student have an academic burnout

2. Tidak memiliki teman berbagi juga menyebabkan academic burnout

Beberapa pelajar memiliki kesulitan dalam membangun pertemanan. Hal ini bisa jadi dikarenakan kemampuan bersosialisasi beberapa anak dinilai kurang. Akibatnya mereka merasa kesepian di sekolah maupun di kampus. 

3. Konsep diri individu 

Beberapa waktu ke belakang ini, Seekler pasti sering dong dengar kata insecure? Ngga percaya diri sedikit, pasti mengarah ke insecure. Merasa gagal, kemudian jadi insecure. Nah, Seekler tahu nggak sih kalau insecurity ini masuk ke dalam konsep diri loh.

Karena bentuk insecurity yang dialami tiap individu pastilah berbeda dengan yang lain. Artinya bagaimana cara kamu memandang suatu hal yang sedang terjadi, masuk ke dalam konsep diri kamu.

Nah, insecurity ini kalau terus menerus dipupuk dalam diri dan tidak berusaha untuk diselesaikan, bisa menyebabkan academic burnout juga loh!

Cara mengatasi Academic Burnout

Sekarang Seekler sudah tahu dong apa itu academic burnout dan penyebab terjadinya hal itu? Lalu gimana nih minly kalau aku merasakan simptom-simptom tersebut? Apa yang bisa aku lakukan untuk mencegah terjadinya academic burnout ini? Sini, yuk minly kasih tipsnya. 

1. Istirahat sejenak

Mungkin buat Seekler kata-kata ini sudah sering kalian dengar bukan? Entah itu dari motivator-motivator ternama hingga lagu-lagu hits masa kini, seringkali mengajak kita untuk istirahat sejenak. Tapi bagi minly, istirahat sejenak dari kepenatan masa studi dan tugas-tugas yang banyak dapat membantu minly untuk mengembalikan semangat loh. 

2. Manage waktu dengan baik

Kalian kalau mengerjakan tugas, masuk ke dalam kategori yang sering mengerjakan di waktu-waktu akhir atau kategori yang sering mengerjakan di awal waktu? Kalau minly sukanya membagi waktu dalam mengerjakan tugas.

Misalnya nih, hari senin minly punya tugas sejarah dan aliran psikologi untuk membuat artikel 15 halaman, di hari yang sama ternyata minly juga punya tambahan tugas biopsikologi untuk mencari 10 jurnal dengan tema yang sama.

Minly akan membagi waktu minly berdasarkan kesulitan dari masing-masing tugas yang harus dikerjakan. 15 menit untuk mengerjakan sejarah dan aliran psikologi, kemudian dilanjutkan 30 menit untuk mengerjakan biopsikologi.

Minly juga tidak mengerjakan dalam satu hari saja ya Seekler, pastikan kamu punya beberapa hari untuk mengerjakannya. Sehingga kamu tidak akan kesulitan dalam menyelesaikannya. 

3. Bikin daily journaling 

Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh University of Rochester Medical Center, menyatakan bahwa journaling dapat membantu menurunkan tekanan darah, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu tidur lebih nyenyak.

Journaling ini sebagai cara kita membagikan perasaan kita lewat seni dan tulisan. Buat Seekler yang suka seni dan menulis bisa banget nih untuk mulai journaling. Lewat journaling, kamu bisa menyalurkan perasaanmu. 

instagram.com/blu3bind

4. Konsultasi ke profesional 

Untuk tips terakhir dari minly ini, dikhususkan untuk Seekler yang merasa sudah tidak ada jalan keluar dari perasaan kelelahan yang terus menerus dirasakan. Kamu bisa pergi konsultasikan permasalahan tersebut ke profesional seperti psikolog ataupun psikiater.

Jika kamu merasa kelelahan ini sampai membuat daya tahan tubuhmu menurun, konsentrasi belajarmu semakin amburadul, dan kamu merasakan sakit fisik pada beberapa bagian tertentu, kamu bisa konsultasikan hal ini ya Seekler. 

Nah sekarang Seekler tahu kan, hal-hal apa saja yang bisa berpotensi menyebabkan academic burnout? Kalian bisa loh mulai dengan menghubungi teman-teman yang dirasa bisa mendengarkan setiap permasalahan kalian.

Kalau dirasa teman-teman kalian sudah tidak supportif pada keadaan kalian, segera datang ke profesional atau chat mentor kami di seekly.id/chatmentor untuk melakukan konsultasi lebih lanjut.


Tags


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Subscribe to our newsletter now!