December 5

Seandainya Orang Tua Memahami Perasaanku

0  comments

Seandainya orang tuaku memahami perasaanku sepenuhnya… Hmm, pasti akan lebih melegakan..

Seringkali terbersit dipikiran, seandainya orang tua memahami perasaanku … Pasti hidupku akan lebih mudah. Karena kalau kamu mengalami perbedaan pendapat, pasti rasanya ingin segera bilang kalau apa yang diinginkan Mama dan Papa tidak sesuai dengan kamu. Mama maunya ini, Papa maunya itu, sedangkan kamu sendiri punya keinginan yang lain.

Tapi nih Seekler, kadang kita sebagai anak juga tidak mau tahu akan pilihan orang tua. Kadang kita juga akhirnya menyudutkan pilihan orang tua karena menganggap pilihan kita lah yang paling bagus.

Kamu tidak bisa menuntut untuk orang tuamu harus memahami perasaanmu, tanpa kamu berpikir bahwa orang tuamu tidak paham perasaanmu. Nah, sebelum kamu berpikir yang tidak-tidak tentang orang tuamu, ingat beberapa hal ini:

Orang tuamu berharga lebih daripada apapun

Beberapa kali kamu pasti pernah merasa bahwa orang tuamu begitu menuntutmu. Mereka memproyeksikan masa lalunya terhadapmu. Tentang mimpi, harapan, dan ketakutan mereka di masa lalu.

Kamu akan merasa dibandingkan berdasarkan cerita orang tuamu. Kamu juga akan melihat bahwa kehidupanmu sudah jauh lebih baik dibandingkan mereka. Dari perasaan-perasaan kecil itu, kamu akan menganggap rasa sedih dan takutmu tidak pantas untuk dikeluhkan. Pada akhirnya kamu memutuskan untuk memendam semua perasaan itu.

Padahal, mereka bukan tidak memahamimu tetapi kamu yang tidak memahami ketakutan mereka. Mungkin kamu merasa bahwa pendapat mereka tidak masuk akal, tidak mendukung kamu, bahkan tidak sepaham dengan kamu.

Perbedaan pendapat ini nggak akan bisa berakhir kalau tidak diselesaikan dengan baik. Ada konsekuensi emosional untuk hal ini jika berlarut-larut. Nah, kamu dan orang tua harus memperbaiki hubungan ini, walaupun akan membutuhkan waktu yang lama.

Terus apa yang bisa kita lakukan?

Fokus untuk memahami orang tua kamu sebagai seseorang pada umumnya, sebelum kamu fokus pada topik yang kamu ributkan dengan mereka. Ciptakan perasaan penuh empati dan kasih sayang terhadap orang tuamu. Bahkan sesekali kamu perlu melakukan diskusi dari hati kehati dengan mereka.

Jangan biarkan stereotype mengalahkanmu.

Kenapa stereotipe bisa menjadi pemicu konflik antara kamu dan orang tua? Ini karena stereotipe lingkungan dan budaya disekitar kamu yang membentuk mindset kamu. Nah, kalo kamu sudah merasa kalah dengan streotipe, kamu akan memiliki mindset yang kecil.

Untuk itu diskusikan hal ini juga dengan orang tuamu. Ingatkan mereka juga bahwa stereotipe budaya dan lingkungan tidak akan menghentikan cita-cita kamu. Make it clear!

Serious talk. Father with laptop and daughter talking seriously, looking at each other, sitting on the couch.

Menyampaikan pendapat dengan sopan

Terkadang kita akan sampai pada pendapat yang sulit. Ketika kamu dan orang tua sampai pada titik sudah sama-sama keras dengan pilihan masing-masing, akan sulit untuk keduanya menerima pendapat orang lain.

Orang tua selalu merasa pilihannya adalah yang terbaik. Karena mereka menganggap bahwa masa hidupnya sudah jauh lebih lama daripada kamu. Sehingga mereka merasa sudah paham dengan naik turunnya hidup.

Apa yang bisa kamu lakukan?

Ingat, kalau energimu pun ada batasnya. Kemas setiap hal yang ingin kamu sampaikan kepada orang tua sesimple mungkin. Terkadang, orang tua malah akan memberikan banyak nasihat disaat kamu merasa sudah lelah dengan hal itu.

Jangan biarkan waktumu habis oleh perdebatan yang tidak ada habisnya. Jadi kalau kamu merasa pendapatmu tidak didengarkan dan diabaikan, berhentilah sejenak. Refleksikan kembali apa yang kamu inginkan.

Realitanya adalah batasan kamu tidak selamanya dihargai. Terkadang, kamu akan mendapatkan nasihat yang tidak diinginkan. Nah, pada saat inilah kamu bisa mencoba untuk menyimpan energi mu dan menjadi pendengar yg baik.

Terkadang value keluarga berbeda dengan value kamu

Setiap keluarga pasti memiliki value masing-masing. Ada keluarga yang menganggap bahwa kesuksesan adalah keberhasilan. Tetapi ada juga keluarga yang memiliki value bahwa, proses adalah nilai penting dalam membentuk kesuksesan.

Nah mungkin kamu kadang akan merasa bahwa, value keluargamu berbeda dengan apa yang kamu pahami. Bahkan ketika value tersebut tidak dipegang dengan baik oleh seluruh anggota keluarga, hanya akan menjadikan value sebuah omong kosong. Bahkan, kamu hanya akan menganggap value tersebut sebagai angin lalu.

Lalu, apa yang bisa kamu lakukan?

Pada proses mengilhami sebuah value, kamu harus banyak berdiskusi dengan orang tuamu. Dari proses diskusi dengan orang tua, kamu akan punya pandangan baru yang mungkin tidak sama dengan kamu.

Jangan langsung menutup diri dari bedanya pendapat kamu dan orang tua. Selama proses diskusi, saring hal baik yang kamu setujui. Tetap hormati orang tuamu walau kamu merasa berbeda pandangan dengannya.

Baca Juga : 5 Tips Tidak Salah Pilih Jurusan

Ini adalah tiga hal yang cukup banyak dirasakan anak-anak terhadap orang tua mereka. Kamu pastinya ingin orang tuamu membaca tulisan ini, kan? Segera bagikan tulisan ini kepada orang tua kamu dan tanyakan pendapatnya. Kalau ada sesuatu yang ingin kamu bahas lebih lanjut, segera hubungi aku ya di https://seekly.id/chatmentor

References: https://hbr.org/2022/05/how-to-spot-and-develop-high-potential-talent-in-your-organization

Read more

Tags


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Subscribe to our newsletter now!