February 28

Memahami Remaja Ketika Jatuh Cinta

0  comments

“Kita remaja, yang sedang dimabuk asmara. Mengikat janji, bersama selamanyaa~”

Siapa yang nggak asing dengan lirik lagu di atas? Seekler, pasti nggak asing dong dengan lagu itu…

Rasanya dimabuk asmara pas masih remaja tuh bikin hidup kayak roller coaster ya, temen-temen? Gimana nggak, kalau setiap bangun pagi itu yang keinget wajah dia. Mau berangkat sekolah, ketemu dia jadi alasan utama. Belum lagi kalau beda kelas, alasannya pergi ke toilet biar bisa ketemu doi. Hihi… Siapa yang begini juga, ngaku hayoo?

Perasaan apa sih yang dirasakan remaja ketika mereka menghadapi perasaan cinta ini?

Dilansir dari laman Psychology Today, ketika remaja jatuh cinta mereka akan merasa diperhatikan lebih dalam dan mereka akan menemukan perasaan-perasaan baru yang sebelumnya tidak pernah dirasakan.

Fenomena jatuh cinta saat remaja ini jadi bentuk awal seseorang sebelum masuk pada tahap berikutnya, ketika remaja akhirnya betul-betul memberikan cintanya untuk orang lain. Lalu, apa yang menarik dari fenomena cinta remaja ini? Yuk, kita bahas~

Remaja jatuh cinta

Banyak kupu-kupu dalam tubuhmu

Sebelum masuk fase kamu menyatakan cinta pada doi, pasti kamu pernah merasakan perasaan dipenuhi kupu-kupu dalam tubuhmu, iya nggak? Ketika kamu melihat doi jauh disana, rasanya kamu ingin selalu mendekat dan berinteraksi dengan dia. Belum lagi nanti, ketika kamu berinteraksi dengannya, perasaan bahagia langsung memenuhi kepalamu.

Kupu-kupu dalam tubuhmu serasa memenuhi seluruh rongga badanmu. Bahkan nih, ketika kamu lihat doi pake sesuatu yang sama dengan milikmu, kamu pasti merasa spesial. Betul nggak?

Mencari kesamaan dan perbedaan dengan doi

Karena kamu sudah merasa ‘jatuh’ kepada doi. Kamu mulai mencocok-cocok-kan kepribadianmu dengan doi. Memasuki masa ini, kamu akan mulai mencari perbandingan apakah kamu sudah sesuai dengan kriteria doi, bahkan sebaliknya.

Jadi ingat dengan istilah cinta monyet pada kisah cinta remaja. Kenapa disebut cinta monyet sih, min? Ini karena monyet dianggap sebagai hewan yang senang bermain-main, alias tidak serius. Itu sebabnya cinta masa remaja disebut cinta monyet. Sesuai dengan perasaan kamu ketika kamu mudah sekali untuk berganti-ganti dalam menyukai seseorang.

Kenapa remaja mudah jatuh cinta?

Masih dengan sebutan cinta monyet yang menggambarkan kisah cinta remaja. Monyet digambarkan dengan kebiasaannya yang senang bermain dan berkelompok dengan monyet lainnya. Maka dari itu mengapa disebut cinta monyet, artinya cinta yang masih main-main.

Alasan kenapa remaja mudah bergejolak asmara ini masih ada kaitannya dengan usia pubertas yang dialami remaja. Dilansir dari artikel milik New Port Academy, berkembangnya hormon testoteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita, meningkatan kebutuhan seksual remaja.

Didukung juga dengan perubahan jumlah kadar dopamine dalam tubuh juga akan berubah mengikuti perubahan usia. Perubahan-perubahan hormon inilah yang membuat remaja mudah mengalami perasaan seperti, mood swings, emosi negatif, kebingungan, obsesi, dan overthinking.

Menghindari jatuh cinta menjadi sebuah obsesi

1. Menyukai sewajarnya

Ketika kamu sekarang mulai merasakan gejolak asmara itu dan kamu menyukai orang di sekitarmu, kamu harus bisa me-manage perasaan itu. Jatuh cinta sewajarnya saja. Ketika kamu mulai merasa berambisi untuk harus memilikinya, itu saatnya untuk kamu berhenti meneruskan perasaan itu.

2. Hindari untuk ‘stalking’ akun sosial medianya

Kalau kamu sudah mengikuti semua akunnya, tapi kamu masih suka kepo dengan kegiatannya, cobalah untuk berhenti penasaran. Kamu boleh kepo dengan apa yang dilakukannya, tapi ingat, jangan sampai kamu selalu memantau akunnya setiap waktu. Karena itu akan meningkatkan perasaan obsesimu.

3. Percaya kalau dirimu berharga

Kalau doi kamu ngga notice dengan segala kode kamu dan perasaanmu, stop untuk menyalahkan dirimu hingga dia tidak membalas perasaanmu. Kamu juga harus menyadari bahwa dirimu jauh lebih berharga dari perasaanmu kepada doi. Berhentilah ketika kamu sudah merasa perasaanmu justru toxic jika diteruskan.

Sekarang kamu sudah lebih paham dong, kenapa remaja di usiamu saat ini mudah sekali jatuh cinta dan mudah sekali patah hatinya. Kalau kamu relate dengan tulisan di atas, jangan lupa like postingan ini ya!

Untuk Seekler yang butuh jawaban lebih detail mengenai hal ini, segera hubungi kami disini ya! Kami akan bantu menjawab lebih lengkap mengenai persoalan kamu.

Baca juga : Kenapa banyak pria memilih bunuh diri?

Referensi :

Grant Hilary Brenner, M.D. (n.d.). The 5 kinds of Teen Love. Psychology Today. Retrieved February 28, 2023, from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/experimentations/202212/the-landscape-of-teen-love

Weinstein, T. (2022, November 11). Teenage love and relationships: What parents can expect. Newport Academy. Retrieved February 28, 2023, from https://www.newportacademy.com/resources/empowering-teens/teenage-love/


Tags


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Subscribe to our newsletter now!